Skip to main content

Bagaimana AirAsia mengubah hidupmu?

Saya harus berterimakasih kepada BD (singkatan dari Backpacker Dunia) group, karena secara tidak sengaja melihat posting dari anggota BD mengenai tulisan blog "Bagaimana AirAsia mengubah hidupmu?" Hadiahnya ke Nepal, woww... salah satu tujuan impian saya, lengkap dengan paket uang saku dan lain-lain, meski kalau dikasih tiket saja, saya sudah akan sangat berterima kasih. Langsung saya searching di Airasia Indonesia facebook page, jujur sudah lama saya tidak pantau Airasia karena setahun terakhir di sebelah lebih murah, dan kebetulan sekali karena saya baru mulai menulis blog, cari dan cari akhirnya ketemu, asyik.



Aduh, ternyata sudah mulai dari tanggal 1 Agustus, baca dan baca, syarat yang paling berat bagi saya adalah memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Doh.. Bagaimana ini... Mamaaa. Saya sekarang menyesal kenapa sebagai seorang bangsa Indonesia, saya tidak bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi sepertinya saya tidak mempunyai pilihan lain, selain mencoba semampu saya. Follow facebook, twitter dan semua yang dimention dilakonin, twitter yang sudah didelete pun diinstall kembali. Sering mendengar trinity tetapi belum pernah membaca, mulai membaca dan menemukan ternyata banyak hadiah travel gratis (di blog yang lain kalau ada kesempatan ikut)

Saya tinggalkan tulisan mengenai kisah trip saya ke Myanmar bagian terakhir dan beralih menulis ini demi Nepal, trus ubek-ubek (oh alah, apa bahasa Indonesia yang baik dan benar dari ubek-ubek ini ya?), mencari bukti koleksi tiket lama, karena masih segar di ingatan saya kalau itu perjalanan backpacker pertama saya, pertama lihat sale Airasia, murah sekaliiiiii, tetapi hati ini kok ciut untuk travel sendiri, maka teman kantor pun menjadi korban ajakan. Akhirnya kita pun sepakat karena libur lebaran seingat saya.
itu kita beli tiket di Februari 2009, terbang di November 2009. Jakarta KL pp, lengkap dengan bagasi 15 kg hanya seharga 284.698 rupiah/orang saja (sudah hanya pakai saja lagi).




Tidak cukup hanya ke KL, sambung lagi KL Singapore, mumpung murah.




Pada tahun 2009, nilai tukar RM ke Rupiah adalah 2.500 rupiahan/1 RM, total biaya yang kita keluarkan seharga 700 ribuan rupiah/orang untuk trip itu, rasanya puassssssssss sekali sampai cerita kemana mana. Gilaaa, tiket ke dua negara dengan 6x penerbangan hanya 700 ribu SAJA. Tetapi sepertinya kalau saya dapat ke Nepal nahhhh AirAsia benar-benar mengubah hidup saya. Mungkin seluruh dunia tahu (lebay mode). Bukan hanya travel murah tapi gratis bersama Airasia. 

Ke luar negeri bukan pertama kali jujur, karena saya pernah menghabiskan waktu 4 tahun kuliah di luar, tetapi travel dengan tiket murah dan juga belajar mengambil resiko beli tiket untuk waktu yang masih lamaaaaaaaa dan belum tentu bisa pergi, Airasia yang pertama kali "mengajarkan" saya, dan saya belajar kalau terjadi apa-apa berarti anggap saja beli barang luxury terus tidak bisa dipakai harus dikasih ke orang lain.

Dan beneran saja akhirnya Tiket KL - SG akhirnya tidak di pakai karena kita puter ke Penang dulu. Tapi itu serunya terbang dengan airasia, salah satu tiket tidak di pakai tidak apa-apa, saya pernah harus membeli tiket pp lain karena saya ketinggalan pesawat, karena pulangnya juga tidak bisa dipakai, tetapi kalau Airasia pakai hangus ini pakai diganti ke hari lain.

Setelah itu saya semakin berani beli tiket online, ketagihan travel murah tepatnya. Tetapi karena masih kerja sama orang ya terpaksa memanfaatkan cuti yang ada. Awalnya airasia, trus airline lain pun sy langganan newsletter, liburan tahun berikutnya selalu dipantau dengan seksama dan dicatat di kalender selalu, ada kesempatan selalu lihat website airasia dan yang lainnya juga pastinya, kapan ada sale langsung cari yang ada libur kejepit atau libur panjang. Juga sudah berani sendiri, tidak pakai ajak teman lagi. Airasia mengubah persepsi saya mengenai travel dan juga mengajarkan investasi beresiko tinggi, makin jauh hari yang berani dipesan, ini seperti mengimankan diri dapat hidup sampai saat itu. 

Mempunyai belahan hati di negeri seberang membuat saya harus merayakan ulang tahun di Singapore atau KL, pada 18 Mei 2010 ketika melihat sale airasia merencanakan untuk merayakan ulang tahun di KL, lalu dibelilah tiket JKT KL pp dengan harga 75 ribu rupiah saja. Dan terlalu semangat sampai bayar 2x, tetapi di refund oleh airasia kemudian. Meski kemudian harus putus dengan sang kekasih sebelum hari penerbangan, tetapi akhirnya tetap dirayakan dengan adik dan calon adik ipar saya (pada saat itu).

 


Masa-masa jaya bersama Airasia tidak terlupakan dari tahun 2009 - 2012, karena pernah membeli tiket termurah seumur hidup saya, untuk honey moon adik saya hanya 15.000 Medan KL, dan untuk saya sendiri pun karena tiket Medan - Jakarta lebih mahal (resepsi diadakan di Medan),  saya mengambil jalur Medan KL dulu seharga 15 ribu rupiah, dan KL Jakarta seharga 58 RM (sekitar 150 ribu rupiah), meski akhirnya tidak dipakai karena diminta pulang lebih telat dari Medan ke Jakarta. Dan Airasia juga yang mengwujudkan keinginan travel bersama keluarga karena jujur tidak semua anggota keluarga saya suka travel. Pada saat itu Airasia sedang mencoba membuka jalur direct Medan HK, hanya 900ribu/orang untuk tiket pp Medan HK di Feb 2011 untuk penerbangan di tahun baru imlek di Januari 2012, 1 tahun lagi, bagaimana kalau itu ditiadakan? Kenapa bisa murah begitu? Bisa bangkrut tidak? (Efek tutupnya airline lain), tetapi ya pembelajaran resiko investasi dan mempertahankan pikiran positif, dan ini keputusan yang paling berani karena ini tidak menyangkut uang yang sedikit karena tiket untuk 6 orang. Puji Tuhan terlaksana juga perjalanan ini, meskipun sempat pakai "adu otot" terlebih dahulu karena rencana awalnya Airasia itu direct flight  ke HK tetapi akhirnya via KL, dan transit yang diberikan itu 6 jam di KL, lama sekali untuk orang tua sementara kita semua sudah harus terbang balik ke Jakarta (aturan untuk international flight transit normalnya 3 jam), akhirnya diijinkan yang 2 jam transit

Banyak cerita manis bersama Airasia dengan tiket murahnya, dan kalau mau cerita disini akan menjadi panjang sekali. Bagi saya mungkin hikmahnya yang paling penting. 


Bahkan Ketika liburan lebaran 2014 yang baru lewat, Airasia juga menyelamatkan saya dari tidur semalam di bis menjadi 4 jam diairport KLIA, sampai ditanyain oleh Petugas imigrasi Malaysia karena dalam sehari saya bolak balik Malaysia 2x, itu gara-gara harga Tiket KL SG hanya 57 RM, padahal tujuan saya ke JB.

Hal diatas terjadi karena "keberanian" membeli tiket dari 8 bulan sebelum hari keberangkatan (kiasu takut lebaran naik harga), di belilah Tiket Jkt KL tetapi akhirnya mendapat tiket murah ke Myanmar tetapi berangkatnya dari Sg (detailnya boleh baca sekilas kisah trip saya ke Myanmar, sempat sedikit menyesal juga karena sudah 2 bulan sebelum hari Hnya, ada tiket KL Yangon pp dengan airasia yang lebih murah. Kenikmatan tersendiri karena kadang ada resiko "ketipu" harga murah jauh jauh hari.

Airasia tidak hanya mengubah pandangan saya mengenai kalau travel itu murah dan menyenangkan tetapi mengajarkan banyak hal seperti berpikiran positif dan percaya pada airlines-airlines yang menawarkan tiket murah, mengambil resiko dengan hal-hal di masa mendatang yang tidak dapat dikendalikan manusia, tidak menyesal akan keputusan yang diambil karena kadangkala tiket yang dibeli jauh hari ketika dekat ada yang menawarkan lebih murah, menginvestasikan uang di hal yang tidak ada jaminan refundnya tetapi hanya kepuasan dan pembelajaran hidup ketika kita dapat menginjakkan kaki di negara lain. Dan Puji Tuhan, tidak banyak kekecewaan selama ini meski ada beberapa tiket yang harus saya korbankan tetapi biasanya kalau sudah beli dengan harga mahal, kita akan berusaha untuk melaksanakannya. Meskipun sejak 2013, tidak banyak Tiket airasia yang saya pakai (pssst airline sebelah lebih murah) tetapi airasia yang menjadi pelopor "kegilaan" hobi koleksi tiket saya dan membuat saya cermat meng"hunting" tiket murah untuk mencari cerita hidup di negeri sebelah dan seberang.

Dengan bangga kalau hari ini saya masih punya investasi (saya akan mengganti kata koleksi), 4 tiket kedepan dan diantaranya, 2 Tiket airasia, 1 ke SG pp untuk bulan Maret 2015 dan 1 lagi untuk Juli 2015, untuk Juli ini adalah pertama kali pergi ke negara yang membutuhkan visa masuk (selain ketika kuliah dan Myanmar yang menjadi free visa pas perjalanan dilaksanakan). Semoga saya seberuntung seperti biasanya, sehingga Korea bisa bebas visa masuk juga tahun depan. Amin untuk Indonesia lebih baik.


Murah ya ke Korea harga segitu (menghibur diri karena barusan membaca post di BD Tiket airasia KL seoul untuk Sep ini hanya 1.7 juta rupiah). Tetapi tiket saya di liburan lebaran itu, high season itu (high season dimana coba, ga mau kalah sekaliiiii)

Dan sekarang melihat ada yang gratis lagi di Airasia besok, sedang mencari tiket ke Colombo, sambungan tiket Maret 2015 (bosan dengan SG), mudah-mudahan tahun tahun kedepan nya saya bisa ke Eropa. Nepal dulu mudah-mudahan. Aminn...
Setelah membaca dan membaca ulang, seharusnya sudah memenuhi syarat, ini Airasia juga mengubah hidup saya, mengingatkan saya akan pentingnya bahasa Indonesia yang baik dan benar. Nepal saya datanggggg. Saya menunggu Airasia mengubah hidup saya dengan tiket Nepal, terbang gratis dan saya percaya ini akan menjadi pertama kalinya saya pergi dengan orang-orang asing juga, jujur saya mempunyai adat yang tidak baik, suka cranky kalau sudah capek jadi tidak banyak yang bisa mentolerir sifat kalau pergi dalam grup, sehingga saya tidak pernah memilih ikut tour, karena saya tidak bisa sesuka saya.


Comments

Popular posts from this blog

Myanmar 27 Jul - 2 Aug Part IV (Yangon)

Feeling sad when holiday is about to end, that was how I felt when reaching Yangon at 5am, and it was raining heavily. We had asked the same taxi driver to pick us up (economic calculation instead of hotel and taxi to travel in and out city, we decided to book a day for 50 USD for 10 hours drive on that day). But maybe it was raining, he was late so we had to wait till around 6.30am, to be honest I didn't have any idea where to spend in Yangon but thanks to the taxi driver  first we were taken to Kyauktawgyi Pagoda, it was closer to airport before taking us to breakfast. Honestly all looked same to me after all, too many pagodas to be seen but these one are made from marble stone. They said it is one of the biggest marble Buddha Images in Myanmar with a height of 37ft (11m) and a weight of weighs over 600 tons. The classical name of this Image is Lawkachantha Abaya Labamuni, meaning World Peace and Prosperity. This Sitting Buddha Image is curved out from a single

Womanwanderlust went to Europe Part 2 (German)

Hi Frankfurt!!!! Bukan destinasi impian karena ini hanyalah sebuah kota besar. Kesininya dengan Bus Eurolines menempuh perjalanan 6 jam dan pakai telat 1.5 jam jadilah hampir 8 jam, dengan harga 30 euro, semahal kehidupan di Eropa karena last minute booking. Sampai di Frankfurt hanya disambut oleh keheningan malam dan dinginnya musim dingin Kita disini tinggalnya di rumah Om saya, Thanks to Dju Eng Tjin, silaturami ceritanya padahal baru ketemu di Bali sebulan sebelumnya, alasan nginap gratis sebenarnya. Tempatnya strategis sekali untuk akses bis dan kereta, review agak tidak penting karena tidak terbuka ke umum kecuali bawa saya hehehe Karena tidak ada rencana ya sudah ikut saja rencana yang sudah disusun oleh om saya, lihat kota dan shopping, percaya bahwa "good things happened when less expected", melangkah dengan penuh keyakinan saja kita #cueeekajaaah sudah menjadi tagline mendadak. DIbuka dengan duduk duduk manis minum kopi, ditutup dengan windows shopping k

Womenwanderlust went to Europe Part 1 (Netherland & Belgium)

Berawal Dari kejenuhan pekerjaan dan juga Tiket murah Ke Eropa, satu posting di Backpacker Dunia men trigger semua mimpi semu menjadi kenyataan.... Boleh dibilang it's the Dream Vacation karena selalu punya keinginan ke Eropa tetapi kalau bukan uang maka keterbatasan cuti yang menjadi penghalang utama. Ketika Tuhan berencana selalu lebih Indah dari rencana manusia, ketemulah saya dengan makluk-makluk cantik buatan Tuhan Junny, Fetti dan Ella, boleh dibilang mereka karunia Tuhan yang terindah untuk tahun 2014, di tengah gundahnya hati dan jenuhnya pikiran. Awal yang tak terduga berakhir dengan kebahagian tak tertara.. Disini Lah saya mulai puitis. Neale Donald Walsch quotes "Life begins at the end of your comfort zone" ., ini perjalanan yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi dalam kehidupan saya, hidup di negeri orang sudah biasa, tetapi sebulan melalang buana di Eropa, boleh dibilang sebuah keajaiban dalam hidup saya sampai saya setuju menjalankan ini, te