Skip to main content

Womanwanderlust went to Europe Part 2 (German)

Hi Frankfurt!!!!

Bukan destinasi impian karena ini hanyalah sebuah kota besar. Kesininya dengan Bus Eurolines menempuh perjalanan 6 jam dan pakai telat 1.5 jam jadilah hampir 8 jam, dengan harga 30 euro, semahal kehidupan di Eropa karena last minute booking. Sampai di Frankfurt hanya disambut oleh keheningan malam dan dinginnya musim dingin

Kita disini tinggalnya di rumah Om saya, Thanks to Dju Eng Tjin, silaturami ceritanya padahal baru ketemu di Bali sebulan sebelumnya, alasan nginap gratis sebenarnya. Tempatnya strategis sekali untuk akses bis dan kereta, review agak tidak penting karena tidak terbuka ke umum kecuali bawa saya hehehe

Karena tidak ada rencana ya sudah ikut saja rencana yang sudah disusun oleh om saya, lihat kota dan shopping, percaya bahwa "good things happened when less expected", melangkah dengan penuh keyakinan saja kita #cueeekajaaah sudah menjadi tagline mendadak. DIbuka dengan duduk duduk manis minum kopi, ditutup dengan windows shopping karena mikir koper tidak muat bukan tidak bisa belanja.

Untuk transport Di Frankfurt Ada namanya grup pass untuk 5 orang Itu seharga 9.5 euro/day, kita beli 2 Hari Karena sekali naik bis sudah 1.7 euro, day pass Ini bisa dipakai untuk train, tram Dan bus dalam Kota. Berlaku per Hari Jadi Dari jam 00.00 sampai dengan 23.59 Bukan Sistem 24 jam yang perlu validasi Ketika naik, yang validasi akan diceritakan Di part lain Ketika bahas Kota tersebut. Naik dan turun bis tidak dicek tetapi Kalau kena random cek dan tidak punya Tiket akan dikenakan denda sebesar 40 euro

Kereta kita turun di alte Oper dan jalan sepanjang jalan Goethestrasse ke Kaufhop (dibaca:kafo) Shopping mall


The Concert Hall




Jangan lupa naik ke atas Galeria (shopping center seperti SOGO gitu deh), diatas ada restaurant roof top, boleh kalau hanya numpang foto kok, bisa lihat kota Frankfurt.




Nah tips wifi neh, setelah di Amsterdam dan Brussels yang pelit wifi lumayan neh tidak usah ngemis bisa wifi di Galeria gratis, betah deh kita disana sambil menunggu jam ketemu om untuk dibawa makan

Sore kita dibawa ke restoran (hampir mirip foodcourt tempatnya) oleh om saya, makan paha kalkun, oh no gede amet alhasil kenyang, murah, enak. hanya 3 euro saja. Ditambah salad dan kentang jadilah 5 euro tetapi asli itu paha kalkun sepanjang Iphone 6. Rencana all you can eat 8.5 euro pun gagal karena rugi tutup dalam setengah jam, akhirnya kita pun kembali menunda tiket besok ke Nuremberg ke sore biar bisa makan sepuasnya siang hari besok.

 

Lanjut keliling setelah kenyang, Karena sudah megang day pass, ditambah perut kenyang, sudah mulai males jalan, maka ke kota tua pun naik tram no 12, dari Galeria terus lagi sampai di perempatan akan lihat banyak stasiun tram, naik dari sana saja berhenti di Romer, tinggal jalan ngikutin bangunan keren ke arah river.






Ulasan restoran all you can eat ini sngat penting sampai lupa dimana tempatnya tetapi hanya seberang Main Station, namanya Palm Garden China Restaurant, lengkap dari sushi sampai dessert, tetapi jangan bandingkan dengan Satoo atau The Cafe Mulia ya, ini Chinese restaurant jadi banyakan makanan Chinese ditambah Sushi saja, tetapi untuk harga 8.5 euro worth it adalah kata yang bisa menggambarkan, bisa skip makan malam setelah itu, meski ga yakin kita bisa tidak makan malam 

 

Meinfern Bus stop hanya disamping Main Station, jadi keluar pintu C jalan ke arah kanan tidak jauh lihat gedung warna hijau, disitulah kita menunggu bis ke Nuremberg ditemanin rintik-rintik hujan di musim dingin. Kita berhenti di Nuremberg hanya karena tidak mau naik bis terlalu lama dan malam sampai ke Prague jadinya ngemper dulu disini semalam sambil wisata mata disini.

Di Nuremberg kita tinggal di A&O Nuremberg Hostel, ini chain hostel yang cukup terkenal dan ada di beberapa kota di Belanda dan German, tidak tahu negara lainnya ya, bersih dan nyaman meski mereka lupa kasih sprei ke kita dan kita harus pasang sprei sendiri setelah minta. Harganya sekitar 100 euro untuk quadruple room private bathroom, dan hanya 2 menit jalan dari stop an bus, tetapi karena Nuremberg kecil, jadi jalan ke castle nya juga dekat, jadi malem kita akhirnya foto-foto cantik di sekeliling castle dan ketemu lah red district nah lo....ngapaen disana.. hanya kebetulan lewat dan memandang-mandang sedikit.

Antara beruntung atau terlalu ribut, karena masih tidak begitu lapar kita hanya sharing KFC, eh dikasih expresso gratis oleh KFC, diantar ke meja 4 cups lengkap dengan gula dan creamer, sampai tidak yakin karena mereka menggunakan bahasa planet dia, dan setelah ditanya lagi jawabnya "Its a service from us", kira-kira begitu artinya karena hanya terucap kata service ditambah gerakan tangan dari saya buat kalian. Sebuah kehangatan di malam yang dingin menutup hari kita dengan senyuman.

Sudah tahu kan kalau partai terbesar Nazi ada disini, boleh dibilang markas besar karena disinilah paling banyak pendukungnya, jadi berkunjunglah kita ke museumnya, ya namanya museum banyakan bayar. Day pass tram 4.25 euro, sebenarnya bisa dipakai kemana saja tetapi waktu tidak mendukung, kembali lagi pembelajaran kalau ingin melihat banyak, berangkat lebih pagi. Masuk kedalam 5 euro. Inilah penampakan dari luar gedung.



Berhubung waktu yang cukup pendek dan juga kita males mendengarkan audio guide itu, kita hanya keliling menggunakan mata dan sebuah lapangan luas selain semua cerita Nazi di dalam, lapangan besar ini menggugah tangan kita untuk memotret, meski hujan. Dan dari bacaan setelahnya ini adalah Zeppelin Field, they called it a place for learning

Tepat pukul 2.05 pm waktu Eropa, Meinfern bus mengantarkan kita ke Prague, meski semua bis menjanjikan wifi tetapi tergantung negara kadang bagus kadang tidak berfungsi wifi bis, tetapi kebetulan karena di Jerman dan bis Jerman, setengah dari 4 jam perjalanan kita masih ditemanin wifi untuk exist, tapi setelah itu mungkin wifinya lelah, hilanglah bersamaan dengan masuknya kita ke Chezh Republic

Another city, another story, another day, karena keindahan kota Prague membuat Jerman kalah bersaing untuk diceritakan.



Comments

Popular posts from this blog

Myanmar 27 Jul - 2 Aug Part IV (Yangon)

Feeling sad when holiday is about to end, that was how I felt when reaching Yangon at 5am, and it was raining heavily. We had asked the same taxi driver to pick us up (economic calculation instead of hotel and taxi to travel in and out city, we decided to book a day for 50 USD for 10 hours drive on that day). But maybe it was raining, he was late so we had to wait till around 6.30am, to be honest I didn't have any idea where to spend in Yangon but thanks to the taxi driver  first we were taken to Kyauktawgyi Pagoda, it was closer to airport before taking us to breakfast. Honestly all looked same to me after all, too many pagodas to be seen but these one are made from marble stone. They said it is one of the biggest marble Buddha Images in Myanmar with a height of 37ft (11m) and a weight of weighs over 600 tons. The classical name of this Image is Lawkachantha Abaya Labamuni, meaning World Peace and Prosperity. This Sitting Buddha Image is curved out from a single

Womenwanderlust went to Europe Part 1 (Netherland & Belgium)

Berawal Dari kejenuhan pekerjaan dan juga Tiket murah Ke Eropa, satu posting di Backpacker Dunia men trigger semua mimpi semu menjadi kenyataan.... Boleh dibilang it's the Dream Vacation karena selalu punya keinginan ke Eropa tetapi kalau bukan uang maka keterbatasan cuti yang menjadi penghalang utama. Ketika Tuhan berencana selalu lebih Indah dari rencana manusia, ketemulah saya dengan makluk-makluk cantik buatan Tuhan Junny, Fetti dan Ella, boleh dibilang mereka karunia Tuhan yang terindah untuk tahun 2014, di tengah gundahnya hati dan jenuhnya pikiran. Awal yang tak terduga berakhir dengan kebahagian tak tertara.. Disini Lah saya mulai puitis. Neale Donald Walsch quotes "Life begins at the end of your comfort zone" ., ini perjalanan yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi dalam kehidupan saya, hidup di negeri orang sudah biasa, tetapi sebulan melalang buana di Eropa, boleh dibilang sebuah keajaiban dalam hidup saya sampai saya setuju menjalankan ini, te